Kami segera berlari ke arah suara itu berasal. Suara itu berasal dari daerah yang cukup terbuka di tengah hutan, di mana sinar matahari dapat menembus hingga ke tanah. Di sana, kami melihat Fil. Dia ditangkap oleh seorang laki-laki yang berpakaian putih.
"Seed! Apa yang kau lakukan?!" Tiba-tiba Nick berteriak. Sepertinya dia mengenal orang yang menangkap Fil. Orang yang dia panggil Seed lalu menoleh ke arah Nick.
"Lepaskan dia!" Aku ikut meneriakinya
"Oh, bukan apa-apa." Katanya tenang. "Aku hanya menjalankan tugas."
Nick mengeluarkan pistolnya dari sarungnya dan mengarahkannya ke arah Seed.
"Oh, lakukan saja jika bisa." Seed tampak memancing Nick. "Kau tentunya tidak ingin melukai dia, bukan?"
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Nick menanyainya.
"Sudah kubilang, aku hanya menjalankan tugas. Kakaknya sangat merindukan dia."
"Seed!" Kali ini Mint yang berteriak. "Kau benar-benar Seed?"
Saat melihat wajah Mint, Seed tampak terkejut. "Mint? Itu kau?"
"Iya! Ini aku, Seed!" Sepertinya di sini hanya aku yang tidak mengenal Seed. "Aku tidak tahu mengapa kau menangkap Fil, tetapi tolong lepaskan dia, Seed!"
Seperti dia akan mendengarnya saja...
Seed tampak agak bimbang. Namun akhirnya dia berkata, "Maaf, ini tugasku, Mint."
Lalu.. DUAGH! Fil menendang alat vital Seed. Seed langsung jatuh tersungkur. Dia merintih kesakitan. "Ka.. Kauuuuu!" Kata Seed.
Fil segera berlari ke arah kami. Nick lalu berlari ke arah Seed dan mengarahkan pistolnya ke arah Seed. "Kau tidak kelihatan seperti orang yang pernah membunuh orang, Nick." Aku bisa melihat Seed tersenyum.
"Oh, aku sudah membunuh lebih banyak orang daripada kau, Seed." Nick berjongkok, lalu mengangkat kerah baju Seed hingga kepala Seed setara dengan kepalanya. "Kau punya kata-kata terakhir?"
"Aku hanya menjalankan tugas." Aku bisa melihat ia tersenyum, kali ini lebih lebar.
Setelah dia mengatakan itu, terdengar bunyi ledakan. Dari arah rumah Fil, aku bisa melihat ada kobaran api.
"AHAHAHAHAHAHAHA!" Seed tertawa terbahak-bahak.
"TIDAAAAAAK!" Fil langsung berlari ke rumahnya. Kami mengikutinya, meninggalkan Nick dan Seed.
Sesampainya di sana, Fil hampir saja memasuki rumahnya kalau aku tidak menahannya. "Lepaskan! Aku harus mengambil sesuatu yang penting!"
"Itu terlalu berbahaya, Fil!" Mint menunjuk rumah Fil yang sudah tenggelam dalam kobaran api.
"Cain.. kau tak bisa melakukan sesuatu tentang hal itu?" Adikku 'kan menguasai Sapphire dan Emerald Elemente. Seharusnya dia bisa memadamkan api itu.
"Oh, ya. Mengapa aku tidak berpikir dari tadi?!" Adikku langsung merapal mantra. "Dari kedalaman Sapphire.. Aku memanggilmu, Pedang Air! THOUSAND LANCER!" Seketika itu muncul pedang-pedang air dari udara yang menghujani rumah Fil. Namun, aneh. Api itu tidak bisa padam!
"Ah.. api macam apa itu?!" Cain akan merapal mantra lagi, tetapi dia kelihatan agak terhuyung. Aku menghalanginya.
"Fil!" Mint berteriak. Rupanya saat aku melepaskan perhatianku pada Fil, dia berlari ke rumahnya yang terbakar itu. Dia menembus lautan api itu. Mint langsung menyusulnya. Aku juga akan menyusulnya, tetapi adikku menghalangiku.
"Kak Mint sepertinya punya ketahanan khusus terhadap api. Kita 'kan tidak. Sebaiknya kita mempercayai dia untuk menolong Kak Fil." Dulu aku memang pernah melihat Mint mengendalikan api dan menyelubungi tangannya dengan api, tetapi... Kurasa adikku benar juga. Aku ini 'kan orang yang tidak memiliki kekuatan Elemente penyerangan seperti mereka. tentunya tubuhku akan hancur jika aku memaksa menembus api itu. Tetapi bagaimana dengan Fil?
B E R S A M B U N G . . .