Frequents

Selasa, 17 Mei 2011

Resep Tak Sengaja

Diawali dengan janji dengan salah satu (dari tiga /shot) sahabat saya untuk memasak lasagna saat saya nanti bertamu ke rumahnya, saya memutuskan untuk membeli bahan-bahan untuk lasagna. Akan tetapi, setelah dibuat, ternyata kulit lasagna yang saya beli kurang sementara saus daging dan keju masih banyak. Akhirnya saya membeli makaroni untuk dibuat makaroni skotel, dan hasilnya lumayan! cihui!
Resepnya saya bagi di sini...

Makaroni Skotel
Bahan:
100 gram daging sapi cincang
1 buah bawang bombay, cincang
5 siung bawang putih, cincang
500 gram makaroni rebus 1/2 matang
1 botol saus tomat ukuran sedang
1 bungkus saus bolognese la fonte. Dapat juga diganti dengan saus bolognese buatan sendiri dengan 500 gram daging sapi cincang, 1 botol sedang saus tomat, 1 buah bawang bombay cincang dan 5 siung bawang putih (berarti tidak perlu daging, bawang bombay dan bawang putih seperti resep di atas.)
1 bungkus chunky sausage (sosis dengan potongan daging di dalamnya), potong kecil-kecil
500 ml susu cair
2 bungkus keju quick melt/cepat leleh
1 bungkus keju cheddar, parut untuk taburan. Bisa juga menggunakan keju mozarella
Garam, merica dan gula secukupnya
cara membuat:
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan daging dan sosis. Biarkan hingga daging agak matang. Masukkan saus tomat dan saus bolognese, aduk hingga rata dan panaskan hingga daging matang. (dapat pula membuat saus bolognese sendiri dengan 500 gram daging dengan cara seperti ini, tanpa ditambahkan saus bolognese instan saja. Tambahkan perasa bila suka.)
2. Rebus susu dengan bri kecil hingga mendidih. Tambahkan keju sambil diaduk hingga keju meleleh dan bercampur dengan susu. Tambahkan perasa bila suka.
3. Campurkan saus bolognese, saus keju dan makaroni hingga merata.
4. Letakkan adonan di dalam cetakan dan taburi keju parut.
5. Kukus dengan api sedang selama 30 menit atau panggang dalam suhu 200 derajat celsius selama 20 menit dengan ditutup aluminium foil.
6. Angkat dan sajikan selagi hangat.

Kamis, 31 Maret 2011

Pusaka yang Hilang Bab 7 - Part 5

Tak berapa lama, Mint dan Fil keluar dari kobaran api yang membakar rumahnya. Fil tampak mendekap erat sebuah buku tebal bersampul coklat dengan lis emas.
Aku meminta Nick menahan Seed sementara aku menghampiri Fil. "Dia tidak apa-apa. Hanya sedikit luka bakar." Kata Mint. Begitu melihatku, Fil langsung menangis dan berlari ke arahku. Yang bisa kulakukan hanyalah memeluk dan menenangkannya.

= o =

Begitu Fil sudah tenang, dan rumahnya sudah terbakar habis, aku memutuskan untuk menginterogasi Seed. Nick sudah mengikatnya di pohon terdekat dari tempat kami. Aku bisa melihat wajahnya memar dan berdarah. Sepertinya Nick sudah melakukan sesuatu yang ingin kulakukan sebelumnya tapi tak bisa. Mint hanya bisa mengawasi Seed dari jauh, wajahnya tampak sedih.
"Aku tak tahu kenapa, sejak tadi saat kutanyai dia tak mau menjawab. Saat kuancam akan membunuhnya, dia malah tertawa. Dan yang paling menyebalkan, dia selalu tersenyum seperti itu." Nick menunjuk ke arah Seed.
"Kenapa? Dia anak buah Kakak, 'kan? Kenapa Kakak melakukan hal seperti itu?!" Fil akhirnya bicara.
Kalau dipikir-pikir, tadi juga dia berkata 'hanya menjalankan perintah'... Tetapi apa kakaknya Fil sudah gila, masa dia menyuruh orang membakar rumahnya sendiri?
"HA-HA-HA-HA-HA-HA-HA!" Tiba-tiba Seed tertawa lagi. Kami semua sampai terkejut.
"Kau!" Aku sudah akan menghajarnya kalau saja tidak dihalangi Mint.
"Kumohon! Dia sudah cukup dipukuli Nick tadi! Biar aku yang bicara padanya!" Kata Mint sambil memegangi tanganku.
"Nick, bagaimana?"
Nick mempersilakan kami melakukannya. Sepertinya dia juga sudah bingung apa yang harus dilakukan agar Seed bicara.
"Tolong serahkan padaku." Kata Mint. Dia lalu berlari ke arah Seed dan mulai menanyainya. Tak berapa lama kemudian, dia kembali. "Dia hanya berkata kalau itu perintah atasannya... Dan dia hanya menjalankan perintah. Dia sendiri tidak mempertanyakan arti perintah tersebut."
Ukh, lagi-lagi...!
"Dan katanya dia tertawa karena mengira atasannya pasti sudah gila. Dia bilang bahkan dia tidak tahu apa yang ada di pikiran atasannya itu."
Oh, kita tidak perlu mendengar itu.
"Ah!" Nick berteriak. "Tidak mungkin! Aku sudah mengikatnya dengan sangat kencang tadi!"
Rupanya Seed sudah melepaskan diri dari ikatannya. Dia bangkit lalu membersihkan debu di pakaiannya. "Kalian sudah selesai berdiskusi?"
Nick langsugn mengeluarkan pistolnya. Aku dan Cain juga mengeluarkan senjataku. Mint juga, meski dia agak ragu-ragu.
"Yah, setidaknya tujuan sekunderku tercapai. Meski nanti pada akhirnya aku juga akan dihukum, sih. Aku sudah puas bermain sebagai tawanan." Katanya. "Tenang saja, aku tidak akan mencoba membawa Nona Fil lagi. Setidaknya untuk saat ini."
Cain melemparkan pisau ke arah Seed, yang ditangkap dengan sebelah tangannya. "Setidaknya izinkan aku pergi dari sini dengan tenang. Aku 'kan sudah menyerah?"
"Memangnya kau pikir yang kau perbuat bisa dimaafkan?!" Fil meneriakinya. "Kau menghancurkan rumah orangtuaku!"
"Yah, itu perintah orang itu, sih. Aku akan melakukan apa saja demi dia." Balas Seed.
"Maksudmu, Kakakku yang memerintahkanmu membakar rumahku?"
Seed tersenyum sebelum menjawabnya, "Tentu saja. Siapa lagi?" Dia lalu melempar sesuatu ke tanah, dan di sekitar kami jadi penuh asap. Kami semua terbatuk-batuk. Terdengar suara tembakan. Nick sepertinya mencoba menembaki Seed. Saat asap tersebut hilang, Seed sudah tidak ada di sana.
"Sial!" Geram Nick.
"Kakak, apa yang harus kita lakukan? Sudah hampir malam..." Kata Cain. Kami terlalu sibuk mencoba mengorek informasi dari Seed, hingga lupa bahwa kami berada di tengah hutan tanpa tempat untuk berteduh malam ini.

B E R S A M B U N G . . .

Senin, 21 Maret 2011

Dark of The Moon

These stupid hormones.

All I can do is… give in.

~Hiwatari Seishirou

Kamis, 17 Maret 2011

Pusaka yang Hilang Bab 2

Pusaka yang Hilang
Pencuri Siang, Pencuri Malam
Sebuah karya Tacchan King

Cerita ini fiksi belaka.
SELAMAT MEMBACA!

Ini dia.. Sasaranku berikutnya. Kuperhatikan dirinya dari jauh. Dia lelaki, usia kira-kira 20 tahunan, tinggi, rambutnya hitam, pakaiannya rapi, dan membawa senjata. Kelihatannya dia orang yang cukup berbahaya. Yah, semakin tinggi risikonya, imbalannya semakin besar, kan?
Aku memasuki kerumunan orang, mengincar sasaranku. Pelan-pelan aku mendekatinya. Semakin dekat.. Semakin dekat.. Aku melakukan trik lama—menabraknya. Dapat! Aku berhasil mendapatkan dompetnya! Aku pun pura-pura terjatuh. "Ma-maaf.." Aku mengeluarkan suara yang paling lembut dan membuat diriku terlihat lemah.
"Ah.. Maafkan saya! Nona tidak apa-apa?" Dia menarikku bangkit. Kalau dilihat dari depan, ternyata dia ganteng juga ya...
"Terima kasih.." Aku menyambut tangannya.
"Anda tidak terluka?" Ia bertanya. Aku menggeleng. "Kalau begitu, saya duluan." Dia pun melenggang pergi.
Hmm.. Wajah=9, Sikap=10, Otak=0! Gentleman sih gentleman, tapi masa dia tidak sadar sih kalau dompetnya kuambil? Dasar bodoh! Yah, walaupun begitu, aku harus cepat kabur dari sini. Aku tidak mau dia sadar dan mengejarku.

Senin, 14 Maret 2011

[REVIEW] Valkyria Chronicles II

Sudah lama saya nggak nemu game yang bikin ketagihan main!

Cerita bermula dari saya menemukan anime Valkyria Chronicles. Langsung jatuh cinta sama karakter2nya. Dan akhirnya me-wiki-ria dan menemukan anime itu diangkat dari game, yang sayang sekali hanya berada di konsol PS3. Mama, beliin donk~!

Akhirnya, adik saya dibelikan PSP.. Dan akhirnya saya bisa main Valkyria Chronicles II!!
(All images from Valkyria.wikia.com)

Sabtu, 12 Maret 2011

Pusaka yang Hilang - Bab I

Pusaka yang Hilang
Awal Petualangan
Sebuah karya Tacchan King

Cerita ini fiksi belaka.
SELAMAT MEMBACA!

Cain!” Kata kak Nick padaku. “Jangan pergi jauh-jauh ya, nanti kamu nyasar lo!”
“A-apaan sih!” Aku kesal juga dikatai begitu. “Aku tak akan tersesat! Aku ‘kan sudah besar! Sudah ah!” Aku pun berusaha meninju perutnya. Dia seperti sudah bisa membaca pikiranku, menahan tinjuku dengan tangannya. “Kak Nick menyebalkan! Kalau kak Lyon pasti akan membiarkanku meninjunya.”

Senin, 28 Februari 2011

Super Iseng

Gw sedang memperhitungkan untuk membeli sebuah barang dari beragam toko Jepang.
Memang sih, karena barangnya juga belum dirilis saya menggunakan shipping quote untuk barang sejenis. Masih lama rilisnya, bulan Juni...Ha-ha-ha. Otacute harganya beda sendiri karena dia quote dalam US$, yang lainnya Yen.

Kesimpulannya? AmiAmi emang paling top harganya! Dan packagingnya juga. Padahal gw cuma beli tote bag yang kecil, kardusnya gede banget! Salut sih buat menjaga barang agar tidak rusak. Tapi ongkos kirim jadi mahal... Ha-ha-ha.
Jika gw jadi beli barangnya pasti saya tulis di sini... Tunggu saja!!


Shipping EMS SAL price price EMS price SAL price Rupiah now
AmiAmi 1240 560 2820 4060 3380 450660 375180
HobbySearch 1520 750 3077 4597 3827 510267 424797
CDJapan 1100 610 3438 4538 4048 503718 449328
HLJ 992 660 3257 4249 3917 471639 434787
Yesasia 0 0 4704 4704 4704 522144 522144
Otacute 18.35 8.69 37.9 56.25 46.59 498375 412787.4