Frequents

Minggu, 23 Januari 2011

PYH BAB 7 - BAGIAN 2

Lex hanya tertawa memperhatikan reaksiku. "Waktu kecil 'kan kita suka
mandi bareng."
Eh? Apa itu benar? "Jangan dengarkan dia, Fil." Kata Roy. "Jelas-jelas
dia bohong." Dia tampak memandang Lex dengan pandangan tajam.
"Dan aku padahal hampir saja meyakinkannya.. kau benar-benar tak seru, Roy."
"Jangan mentang-mentang dia tak ingat apa-apa tentang kita, kau
jadi..!" Roy tampak sangat marah dan bersiap menghajar Lex.
Aku menghalangi Roy sebelum ia melakukannya. "Hei, aku tidak apa-apa,
jadi jangan berkelahi, oke?"
Mendengarku mengucapkan itu, Roy tampak sedikit lebih tenang. "Kau
tidak melupakan perjanjian kita, 'kan, Lex?"
Lex tersenyum, tetapi wajahnya tampak agak sedih. "..Tentu saja, Roy."
Lex lalu masuk ke kamar orang tuaku. Roy kembali merapikan bajunya
dalam diam. Karena tak mengerti apa yang harus kulakukan, aku pergi ke
dapur.
Kenapa situasinya jadi seperti ini.. Aku memutuskan untuk menyiapkan
sedikit bekal untuk mereka. Aku membuka lemari di samping bak cuci
untuk mengambil bahan makanan yang telah dibeli Lex dan kawan-kawan
kemarin. Kurasa aku akan membuat sesuatu yang mudah dimakan di jalan..
> ° <
"Jadi.. Apa yang mau kalian bicarakan?" Aku bertanya pada Nick dan
adikku yang tiba-tiba menarikku ke luar rumah Fil setelah aku selesai
membereskan barangku. Mereka membawaku jauh masuk ke dalam hutan.
"Selama kita berbicara di sini, pencuri itu mungkin sudah pergi jauh!"
Aku tak bisa menyembunyikan kekesalanku.
Nick mulai bicara. "Mengenai itu.. kami berpendapat kalau pencuri itu
sebenarnya suruhan Baginda Raja dan Ratu."
"APA?!" Tunggu dulu.. mengapa aku tidak pernah memikirkan kemungkinan
itu? Saat kupikir-pikir, aneh juga kalau Cain diizinkan pergi
menyusulku. Kami 'kan sama-sama pewaris takhta.
B E R S A M B U N G . . .

Tidak ada komentar: