Aku lalu keluar dari tempat persembunyianku. "Seperti yang dapat saya harapkan dari adik Kolonel Lawrence." aku berkata sambil berjalan pelan ke arahnya.
Gadis itu tampak terkejut ketika melihat sosokku, apalagi setelah mendengar nama Kolonel Lawrence. Dia memasang kuda-kuda, waspada.
Aku memberikannya senyum paling manis yang bisa kuberikan. Senyum yang selalu kuberikan saat aku menggoda wanita. Sampai saat ini tidak ada wanita yang tidak tersipu saat aku menunjukkan senyum itu.
"Kamu.. Orang suruhan kakakku?" Dia bergerak menjauh dari rumahnya, seperti mencoba menghindariku.
"Maaf terlambat memperkenalkan diri. Saya Kapten Seedney Raynorth, salah satu dari tujuh ksatria suci. Saya ditugaskan untuk..." aku baru saja mau menyelesaikan kalimatku, tetapi dia sudah tidak ada di depan mataku. Jadi kau mau bermain petak umpet, ya? Tidak buruk, tidak buruk. Seperti yang bisa diharapkan dari Kolonel Lawrence. Ini semakin menarik saja.
B E R S A M B U N G . . .
Gadis itu tampak terkejut ketika melihat sosokku, apalagi setelah mendengar nama Kolonel Lawrence. Dia memasang kuda-kuda, waspada.
Aku memberikannya senyum paling manis yang bisa kuberikan. Senyum yang selalu kuberikan saat aku menggoda wanita. Sampai saat ini tidak ada wanita yang tidak tersipu saat aku menunjukkan senyum itu.
"Kamu.. Orang suruhan kakakku?" Dia bergerak menjauh dari rumahnya, seperti mencoba menghindariku.
"Maaf terlambat memperkenalkan diri. Saya Kapten Seedney Raynorth, salah satu dari tujuh ksatria suci. Saya ditugaskan untuk..." aku baru saja mau menyelesaikan kalimatku, tetapi dia sudah tidak ada di depan mataku. Jadi kau mau bermain petak umpet, ya? Tidak buruk, tidak buruk. Seperti yang bisa diharapkan dari Kolonel Lawrence. Ini semakin menarik saja.
B E R S A M B U N G . . .
1 komentar:
TOO SHOOOOORRRRRTTT !!!!!
MOOOOORRRRRRRRRREEEEEEEEEE !!!!!!!!!!
Posting Komentar