Nick memegang bahuku. "Sebenarnya aku ingin mengatakannya padamu
sebelum kau berangkat, tetapi aku kesiangan ketika itu."
A, apa?! Tapi, itu tidak mungkin! Aku hampir saja mati, tahu! Jika
saja di tempat ini tidak ada Fil, aku pasti sudah mati! "Mengapa
Ayahanda dan Ibunda sampai melakukan hal seperti itu?"
Nick mengangkat bahunya. "Jangan tanya aku."
> ° <
Sementara itu, di tempat Fil...
Akhirnya gadis itu keluar juga dari rumahnya. Sepertinya dia
sendirian. Dia berjalan ke arah tempat aku mengamatinya dari jauh
selama ini.
"Aku tahu kamu ada di situ. Tidak ada gunanya kamu menyembunyikan
diri." Gadis itu, masih berdiri di depan rumahnya, meneriakiku tanpa
melihat ke arahku.
Aku lalu keluar dari tempat persembunyianku. "Seperti yang dapat saya
harapkan dari adik Kolonel Lawrence." aku berkata sambil berjalan
pelan ke arahnya.
Gadis itu tampak terkejut ketika melihat sosokku, apalagi setelah
mendengar nama Kolonel Lawrence. Dia memasang kuda-kuda, waspada.
Aku memberikannya senyum paling manis yang bisa kuberikan. Senyum yang
selalu kuberikan saat aku menggoda wanita. Sampai saat ini tidak ada
wanita yang tidak tersipu saat aku menunjukkan senyum itu.
"Kamu.. Orang suruhan kakakku?" Dia bergerak menjauh dari rumahnya,
seperti mencoba menghindariku.
"Maaf terlambat memperkenalkan diri. Saya Kapten Seedney Raynorth,
salah satu dari tujuh ksatria suci. Saya ditugaskan untuk..." aku baru
saja mau menyelesaikan kalimatku, tetapi dia sudah tidak ada di depan
mataku. Jadi kau mau bermain petak umpet, ya? Tidak buruk, tidak
buruk. Seperti yang bisa diharapkan dari Kolonel Lawrence. Ini semakin
menarik saja.
> ° <
Sementara itu, di tempat Lyon dkk...
"Aku sudah curiga saat aku juga diperbolehkan pergi, kak." Cain berkata padaku.
Benar juga.. Berbahaya sekali membiarkan dua orang pewaris takhta
pergi dalam suatu perjalanan yang berbahaya seperti ini. Apalagi Cain
masih kecil.
Aku menggaruk kepalaku. "Ya sudah, kalau begitu, lebih baik kita tanya
pencuri itu apakah memang benar dia orang suruhan mereka atau bukan."
"Aku yakin sekali akan hal itu. Kalau dia bukan suruhan orang tuamu,
untuk apa orang tuamu mengirimkan mata-mata untuk mengikuti aku dan
Cain? Jangan-jangan ada mata-mata yang mengikutimu juga, 'kan?" Kata
Nick.
"Hah? Mata-mata? Maksudmu..."
"Aku berbicara tentang dia." Nick menarik seseorang keluar dari
semak-semak. Mint! Dia hanya bisa tertawa saat Nick menariknya ke
hadapanku.
"A, aku.. Aku bukan orang yang mencurigakan, kok! Benar!" Dia mencoba
menjelaskan. Nick kelihatan tak percaya.
"Kalau kau bukan mata-mata, untuk apa membuntuti dan menguping
pembicaraan kami, Nona Mint?" Nick menyentuhkan tangannya ke pipi
Mint. Mint melihat ke arah lain, tak mau bertemu muka dengan Nick.
"Aku..." Kata Mint.
"TIDAAAAAAAK! JANGAN DEKATI AKU!"
Terdengar suara teriakan tak jauh dari tempat kami berada. Siapa itu?
B E R S A M B U N G . . .
1 komentar:
nice, nice! shikashi ada beberapa yg mesti lo yg revisi deh. Here we go:
1. "saya harapkan" kayaknya bagusan "diharapkan", ne?
2. ""Aku berbicara tentang dia." Nick menarik seseorang keluar dari
semak-semak. Mint! Dia hanya bisa tertawa saat Nick menariknya ke
hadapanku." pas adegan diatas, posisinya Nick emang sengaja UDA di deket semak2 itu ato dia jalan dulu ke semak2 itu?
soshite, bukannya mereka dari awal perginya bareng2 ya?
3. "Ya sudah, kalau begitu, lebih baik kita tanya
pencuri itu apakah memang benar dia orang suruhan mereka atau bukan." sumpah ya Lyon naif bgt haha,,
4. Ohya, trus yg BAGIAN 2 kok gada adegan perpisahannya sama Fil, tau2 da pada jalan gitu aja, kurang dramatis, man.
sekian deh kritik dan sarannya. Semoga cepet selese. Ditunggu next part nya hehehehe
Posting Komentar